Friday, February 21, 2014

de speak: the way to say.



Postingan kali ini bahas cara berbahasa. Tidak hanya berbahasa asing, tetapi juga berbahasa Indonesia dan berbahasa daerah. Terinspirasi dari tweet saya sendiri beberapa hari yang lalu yang muncul dari kegelisahan diri melihat beberapa cara berbahasa yang keliru, khususnya Bahasa Inggris, dalam postingan teman-teman di media sosial. Berikut tweet lengkapnya:


You may call me Grammar Nazi, I don't care. 
Semua belajar berbahasa dari kekeliruan. Semua belajar dari ketidaktahuan. Tetapi mencukupkan diri itu bentuk kemalasan. 

Happy learning, Guys.

Sehubungan dengan postingan ini, di postingan selanjutnya akan muncul koreksi berbahasa dari yang ditemui di sosial media. Akan muncul seri berbahasa di blog ini. I'm excited! 


No comments:

Post a Comment